The Little Things For The Big Things

Awalnya aku berencana untuk 'hibernasi' dari segala bentuk kegiatan di luar kosan. Terlebih karena minggu depan jadwal UTS ku yang seperti judul sinetron, STRIPPING. Tapi apa daya, panggilan kampus pun berteriak. Yup, ada kuliah umum hari ini. Awalnya aku kurang bersemangat untuk itu. Karena masih banyak hal yang harus ku lakukan hari ini.


Menjatuhkan pilihan untuk menempati salah satu kursi di ruangan kampus, ternyata bukan pilihan yang salah. Aku mendapatkan ilmu konservasi di sini. Lebih tepatnya konservasi burung. Seumur-umur baru kali ini aku menyelesaikan kuliah umum hingga babak terakhir. Sejak jam 9.00 pagi hingga 12.30 aku masih duduk manis di kursi pojok sebelah selatan. Dan inilah hasil jepretanku, di sela-sela kuliah umum itu berlangsung, tetep narsis. Hehehe


Kudengarkan seksama tiap kata-kata yang keluar dari bibir pembicara itu. Kuperhatikan slide demi slide yang beliau tampilkan. Rasanya ingin sekali aku terjun dalam dunia konservasi. Seperti salah satu minatku akhir-akhir ini. Menjadi 'tangan-tangan malaikat dari Tuhan' untuk menyelamatkan dan melestarikan sebuah kehidupan satwa.


Dan ketika pembicara itu berceloteh. Aku berkata dalam hati. Betapa bodohnya aku. Begitu banyak hal yang banyak tak aku ketahui. Mungkin inilah sekilas cuplikan yang bisa aku ringkas dari kuliah umum tadi.

First, Ternyata, hanya Indonesialah yang mempunyai buku tebal panduan burung sebanyak 7 buah. Hanya di Indonesia, bangsa lain TIDAK. Woow amazing. Berbanggalah kita wahai bangsa Indonesia, mungkin bangsa lain iri terhadap kita, hehehe.

Second, Dalam hal burung , Indonesia selalu menduduki podium dunia. No 1 di dunia sebagai negara yang memiliki species burung endemik. No 4. sebagai negara yang memiliki kekayaan species burung. dan No 1 pula sebagai negara yang memiliki species terancam puncah secara global.

Third, Burung bukan hanya seorang fauna. Dia pun dinyatakan sebagai inspirator untuk manusia. Bird for human inspiration. Sebut saja, japan's shinkansen (kereta peluru), beijing stadium (bird nest). Beberapa morfologi dan tingkah laku burung tertumpahkan dalam aktivitas manusia. Ini merupakan sebuah disiplin ilmu baru, sekitar tahun2005 lalu yang dinyatakan sebagai biomimicri.

Fourth, Begitu banyak spesies burung yang masuk dalam kategori kepunahan. Sebut saja, burung dodo (Raphus cucullatus). Burung ini pun punah sebelum banyak orang mempelajarinya. Tak ayal, banyak di dunia maya yang menampilkan sosok burung dodo yang begitu beragam. Tak ada satupun orang di dunia ini yang memiliki species burung dodo. Bahkan, museum di London pun hanya mempunyai specimen burung dodo mulai dari kepala hingga paruh saja, serta juga kaki. Tak lengkap secara keseluruhan. Miris benar nasib burung ini.What a pity :(

Fifth, Ternyata virus H5N1 bukan sepenuhnya kesalahan burung. ternyata lebih cenderung ke unggas. Burung hanya terkontaminasi oleh unggas seperti ayam dan bebek yang tidak memiliki sistem kekebalan dan rentan terhadap virus. Sedangkan burung sendiri memiliki LPT (Low Pathogenic Influenza). Unggaslah yang terkena virus H5N1, yang menyebabkan mereka bermutasi menjadi strain yang berbahaya bagi burung dan organisme lainnya. Mungkin seharusnya kita menamakan virus flu unggas, bukan virus burung. 

Yaahh. itulah sekilas tentang kuliah umum tadi. Begitu bermanfaat untukku. Masih banyak rasanya yang ingin kucoretkan disini. Tapi, memang ini yang bisa aku tumpahkan disini.

Terimakasih kutujukan kepada almamaterku, Biologi Unsoed yang telah memfasilitasi kami sebagai kaum pemburu ilmu. Kami telah mendapatkan ilmu menarik dan bermafaat yang kiranya belum tersampaikan di bangku kuliah kami. Terimakasih pula kepada ibu Prof. Dr. Ir Ani Mardiastuti, M.Sc yang telah meluang waktunya untuk berbagi ilmu dengan kami  disini.

Semoga, ini adalah titik awal bagi insan-insan muda berjiwa peduli alam. Sebuah titik kecil terang menuju sebuah perubahan besar di esok hari. Salam konservasi !!


Pesan yang bisa diambil dari kuliah ini adalah:
"Wahai insan-insan muda berintelektual yang berjiwa besar. Luangkanlah waktu kalian, tumpahkan tenaga dan pikiran kalian pada satwa di luar sana. Mereka membutuhkan uluran tangan peduli seperti kita."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Synapta maculata : Spesies Teripang Jumbo

Jeruk Kingkit (Triphasia trifolia)

1 2 3 4, I Love You