Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

L.D.R Itu Universal

Gambar
L.D.R. Long Distance Relationship. LDR artinya hubungan jarak jauh, hhmm apa mungkin ya si LDR punya hubungan kekerabatan dengan SLJJ? Sambungan Langsung Jarak Jauh, hahaha.  Menurut sebagian orang, hubungan yang satu ini adalah hubungan yang boros. Setuju? Setuju atau tidak, tetapi memang realitanya seperti itu. LDR itu boros, lebih tepatnya boros pulsa. Untuk skala modern sih begitu, lain hal lagi kalau jaman dulu yang mungkin lebih boros perangko, amplop dan kertas.  Kalau dibuat grafik, mungkin grafik yang ada microsoft excel bisa diinterpretasikan jika semakin tinggi rasa rindu yang bergejolak maka semakin tinggi pula kita merogoh kocek lebih dalam. Intinya, kerinduan itu berbanding lurus dengan pemborosan dan berbanding terbalik dengan penghematan. Something like that. Tapi.. Untuk menghilangkan dahaga rindu, apa sih yang enggak dilakukan. Pulsa terkuras nggak masalah untukku. Apalagi kalo rasa rindunya sudah tak terbendung. Terutama jika rindu itu untuk mer

Merangkak Untuk Berdiri #Part 1

Gambar
source picture:  http://norataiping.blogspot.com Tiba-tiba kepikiran dengan kata-kata itu yang memunculkan sebuah 1 kalimat yang akhirnya menjadi sebuah tweet di dua media sosialku, twitter dan facebook. Sekilas itu nampak biasa bagi mereka yang membacanya. Tetapi tidak dengan aku. Biarlah. :) Umumnya setiap manusia pasti pernah merasakan 1x merangkak di umur saat kita sedang lucu-lucunya. Tapi tidak dengan aku. Aku merasakan merangkak sebanyak 2x. Ya, berbeda memang. Tapi aku mensyukuri itu semua. Aku merasakan masa-masa itu ketika aku masih duduk di bangku SD, kalau tidak salah kelas 5 SD.  Aku masih ingat dengan jelas kejadian pahit itu. Sebuah kecelakaan yang hampir saja merenggut masa depanku. Aku ingat benar kejadian itu. Aku mengalami kecelakaan, dimana kaki ku entah mengapa tiba-tiba terperosok dalam roda motor. Aku masih sadar, dan saat itu aku hanya bilang "aduh" dan segera menarik kaki ku dari roda motor itu. Aku tidak memikirkan apapun ten

Overall, husnudzon :)

Gambar
Masih ingat dalam benakku. Ketika aku merasa Allah SWT tidak membagikan keadilan padaku. Betapa tidak, sejak aku masuk SMA rasanya takdir tidak berbanding lurus dengan segala hasrat dan keinginan. 1st. Aku menimba ilmu bukan pada tempatnya, mungkin seperti inilah pikiranku saat itu. Aku sama sekali tidak melirik SMA ini, namun Allah SWT mengantarkanku pada SMA ini. SMA ini memang sekolah Negeri, namun aku memiliki pilihan sendiri untuk sekolah putih abu-abuku. Kuingat ketika masa-masa MOS yang kujalani dengan setengah hati. Wajahku selalu kusut di awal-awal sekolah. Terima atau tidak, aku harus merelakan mimpiku melayang begitu saja di belakang pundakku. Aku harus tetap menatap masa depanku. Begitulah tiba-tiba suara hatiku menyeru ketika aku mampu beradaptasi di sekolah. Hingga akhirnya aku mampu menyelesaikan 3 tahun di SMAN 9 Cirebon dengan progress yang sangat baik. Dan akhirnya aku mampu mengukir senyuman indah di wajah orang tuaku. Tak lelah mereka membuka raport SMA k

Ini Nyata: Bukan Sebuah Sci-Fi Film

Gambar
Sejenak saya termenung melihat deretan tinta kesuksesan yang ditorehkan Bangsa Belanda. Terlebih ketika Negeri Orange ini mampu melahirkan pionir-pionir di segala bentuk aspek kehidupan. Leluhur maupun anak cucu mana yang tidak bangga dengan itu semua. Segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin di mata mereka. Kekurangan di depan mata mereka ‘disulap’ menjadi kelebihan di mata dunia. Dan benar adanya juga quote dari Audrey Hepburn yang kira-kira seperti ini bunyinya, “Nothing is impossible, the word itself says 'I'm possible'!”  Smart Highway. Ya, bukan saja gadget yang bisa pintar (red: smartphone) ternyata jalan raya pun bisa. Tidak hanya dunia pendidikan, lalu lintas pun cukup diperhatikan bahkan dimanjakan oleh bangsa itu. Berbekal mental sebagai negara pioner di beberapa aspek kehidupan. Tak begitu mengherankan jika Negara Orange ini meluncurkan sebuah desain inovatif dalam penyematan teknologi jalur lalu lintas. Kesan pertama saya mengetahui informasi ini

Belanda, Si Kunci Pembuka Gerbang Studi di Eropa

Gambar
"Pendidikan adalah senjata paling mematikan, karena dengan itu Anda dapat mengubah dunia" – Yaa... begitulah Nelson Mandela bertuah. Ibarat sebuah kereta api, pendidikan adalah lokomotif yang menarik rangkaian gerbong di belakangnya. Sebuah lokomotif yang mampu menggerakkan SDM dalam pembangunan bangsa. Kereta api mampu beroperasi sebagaimana mestinya jika lokomotif mampu berfungsi dengan baik, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, kemajuan suatu bangsa perlu didukung dengan pendidikan SDM yang berkualitas. Karena pada hakikatnya kualitas SDM berbanding lurus dengan pendobrakaan kemajuan bangsa. Kualitas pendidikan SDM dapat terpenuhi dari berbagai sumber, dari dalam negeri ataupun luar negeri. Namun bukan hembusan belaka jika pendidikan di luar negeri jauh lebih maju dan berkualitas. Tak ayal putra-putri bangsa Indonesia berantusias melintasi batas territorial negara ini untuk ‘membasahi dahaga’ ilmu mereka. Institusi pendidikan di berbagai belahan dunia pun semakin genc

D.P.O. untuk Bangsaku

Gambar
Jepang juga negara, sama halnya dengan negara lainnya di dunia. Sekuat apapun pertahanan dan idealisme yang mereka agungkan, Jepang tetaplah sebuah negara. Kedigdayaan Jepang pernah diuji pada tahun 1945. Sang penguasa wilayah Asia ini menelan sebuah kekalahan dari rival perang dunia ke-II nya, Amerika Serikat. Jepang pun tak bisa berkelit dari porak poranda. Tak sedikit petinggi negara sibuk menutup rasa malu kekalahan mereka dengan bunuh diri. Lain halnya dengan Kaisar Jepang saat itu, kaisar Hirohito. Yang terpikir oleh negarawan ini hanyalah satu,  Berapakah guru yang masih kita miliki?  Guru, dosen, staff pendidik, staff pengajar atau apalah itu namanya. Tak sedikit khalayak masyarakat menjadikan itu sebagai profesi, pekerjaan bahkan cita-cita. Sejatinya, itu tergantung dari sudut pandang setiap orang untuk memberikan penilaian. Lalu, bagaimana dengan literatur dan internet. Apakah mereka juga bisa disebut guru? Atau hanya sekedar informan? Keduanya memang membukakan mat

Dan Ini 'mondok' Cara Gue

Gambar
Kurang lebih 9 tahun yang lalu. Sudah terlalu usang memang. Berdebu pula Hahaha.. Kira-kira saat itu aku masih bau kencur. Anak baru gede. Anak jebolan Sekolah Dasar. Yaa begitulah orang-orang mengatakannya. Saat itu, aku direkomendasikan oleh ayahku untuk 'mondok'. Di waktu yang sudah lama, ayahku hidup dan bergaul dengan para santri. Rumah kedua orang tua ayahku dikelilingi dengan pondok pesantren. Desa Ciwaringin di salah satu Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Desa ini terkenal dengan bangunan pesantren yang seakan 'menjamur' untuk menciptakan lulusan santri berakhlaqul karimah. Beliau memang tidak 'mondok' dan beliau pun sadar ilmu agama Islam yang dimilikinya tidak terlalu tinggi. Tak pelak beliau menginginkan salah satu anaknya menjadi santri. Memiliki 'bekal' ilmu agama yang lebih tinggi untuk menyongsong masa depan yang menurutnya cukup 'mengerikan'.   Bukan aku tidak ingin menjadi anak yang memiliki ilmu agama lebih tinggi. Namun, pand

Other Sides of the Scientist (part 1)

Sudah cukup lama ini aku mengakui bahwa aku telah jatuh cinta. Yup, I'm fallin in love . Aku sebenarnya jatuh cinta dengan salah satu band asal Negeri Elisabeth, COLDPLAY . Alunan rock alternatif mereka mampu membius dan memalingkanku dari band kece lainnya. Dan salah satu lagu yang menjadi top list di winamp ku adalah THE SCIENTIST. Menurutku, judul yang mereka tawarkan cukup unik. Terlebih alunan piano yang dimainkan Chris Martin cukup memukau dan mampu membuatku bertahan lama memasang headset. Kuakui lagu ini memang lagu yang banyak diminati khalayak muda seperti aku, hahaha. Kendati lagu ini pun masih mengusung tema klasik yang tak jauh dari persoalan cinta. Yaa.. memang cinta selalu menyimpan sejuta hal yang selalu ada saja yang bisa diceritakan. It's power of love *asiiikk* Tapi, bukan itu saja yang aku sorot selama ini. Terkadang setiap aku mendengar lagu ini, aku teringat dengan background diriku sendiri. Scientist. Yaaa, ketika aku lulus nanti akan ada em

Dari Tulisan, Oleh Tulisan, Untuk Tulisan

Gambar
source image: http://thedictionaryprojectblog.com Dengan kata-kata aku bisa mengubah dunia. Begitulah sebuah petikan yang bersarang dalam pikiranku. Hakikatnya itu merupakan kalimat yang diagung-agungkan oleh seorang jurnalis. Sebuah profesi yang memang bekerja dan berkecimpung tak jauh dari sebuah tulisan. Sebuah profesi yang menjadi salah satu bagian dari list impian profesiku di masa depan. Selain menjadi duta besar untuk salah satu negara ataupun seorang ahli gizi. Yaa... walau kini aku tak mengambil jurusan ilmu komunikasi dalam jenjang S1 ku. Apalagi jurusan hubungan internasional dan ilmu gizi yang seakan jauh dari pelupuk mata. Memang garis takdir telah menentukan jalan hidupku yang lain. Aku terdampar dalam jurusan biologi murni. Hampir tidak ada kaitannya dengan minatku. Aku memang tertarik atau mungkin aku telah jatuh cinta dengan MENULIS. Kata-kata yang melahirkan sebuah kalimat dan berujung pada sebuah tulisan telah menjadi sahabat hidupku. Walau aku berada

Simple, Just a Smile

Gambar
BAHAGIA ITU SEDERHANA. SEDERHANA ITU BAHAGIA. Secara tersirat kedua kalimat tersebut serupa namun tak sama. Hanya penempatan kata-katanya saja yang berbeda. Selebihnya tergantung dari orang-orang yang mengartikan kalimat tersebut. Tiap orang punya sudut berbeda dalam memandang sesuatu. Entah kenapa, menurutku kalimat-kalimat tersebut nggak punya sisi perbedaan. Sederhana. Ya sederhana. Aku suka itu... Banyak hal di dunia ini yang terbungkus rapi dalam balutan sederhana. Salah satunya adalah senyuman. Why? Aku yakin di dunia ini nggak ada yang menolak dengan pernyataanku tadi. Senyuman adalah salah satu hal paling sederhana di dunia ini. Hal yang pertama dilakukan orang-orang yang tak dikenal adalah memberi senyuman. Ya walau sedikit agak meringis dan tak ikhlas, hahaha. Bahkan untuk orang yang sudah saling mengenal pun senyuman bagaikan appetizer  atau santapan awal pertemuan sebelum memulai perbincangan. Korban Secret admire pasti nggak mau ketinggalan dalam hal