Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Aku dalam Lingkaran #5

Gambar
Entah kusebut ini makhluk yang bernama 'kebetulan' atau 'takdir'. Hhmm.. Mungkinkah sebuah kebetulan yang berujung takdir? Ataukah takdir yang menyebabkan kebetulan? Intinya sih satu per satu berawal dari unsur ketidaksengajaan. #1 Cocard Peserta Youth Power UGM Sebuah nama yang tak asing tertera di barisan kalimat itu, MAHARANI NURSYAMSU. Heii itu namaku, batinku berteriak.  Dibalik ketidaksengajaan mendaftarkan judul abstrak, iseng-iseng berhadiah lebih tepatnya hehe. Sebuah kompetisi nyata berada di pelupuk mata ini. Dari 110 abstrak ilmiah, kami mampu melejit hingga 33 besar. Dan Yogyakarta pun akan menjadi saksi kami, Sodik Wuryanto, Yeti Yulianti, Anita Rachman dan Maharani Nursyamsu (aku) berjibaku dengan tim tangguh dari 15 Universitas Se-Nasional. Di depan jiwa-jiwa muda, kami akan mengangkat judul: Kesatuan Aksi Mahasiswa Peduli Mangrove Segara Anakan (Kampung Sanak): Upaya Mahasiswa untuk Memperbaiki Keadaan Ekosistem Mangrove Segara Anakan.

1 2 3 4, I Love You

Gambar
Empat taun silam lagu ini berkibar, udah dihinggapi laba-laba kali yaa. Pola sarangnya aja udah mulai keliatan *si sotoy mulai gerak*. Plain White T'S. S i yang punya lagu ini berhasil ngambil hati dan perhatian ku lewat lagu ini *1 2 3 4 I Love You* Meskipun lagu jebolan 2008, yaa,,,, tapi feel lagunya masih dapet lah yaa. Ayook kita berhitung, 1, 2, 3 ,4. Stop!! Cukup sampai 4, ini bukan kelas matematika jadi ada baiknya nggak usah dilanjutin. Hahaha. Ada 4 kata buat lagu ini.  Unique. Itu kata pertama buat lagu ini. Ada kolaborasi antara angka dan kata dalam lirik lagu ini. Alhasil bisa bikin yang denger berkata "Aku meleleh" *lebay maju jalan* Hahahh. Intro lagu ini juga unik, berasa terbang di jaman klasik. Konsep video nya juga nggak kalah unik sama lirik lagunya. Amazing. Kata selanjutnya yang bisa aku nilai buat lagu ini. Nggak tau kenapa pertama denger langsung gedebug cintrong aka jatuh cinta (sesuai judul yaa). Tanpa ngeliat tampang fisik d

Surat Dilematisme: Kala Gayung Tak Bersambut

Gambar
Dear, Gayung. Dengar. Lihat. Dan rasakan. Aku ada disini. Disini, dengan bukan hanya aku saja yang berdiri. Di sekelilingku ada dia dan mereka. Semuanya mengerucut dalam satu tujuan yang sama. Termasuk aku tanpa ada sebesit kemunafikan. Mungkin aku terlihat serupa dengan di sekelilingku. Ketika sela-sela kosong dalam sebuah penantian panjang, sekuat tenaga ku rajut asa untuk berbeda dengan dia dan mereka. Bukan bermaksud membusungkan dada. Ini semata-mata aku hanya ingin ada suara bergemericik yang membunuh keheningan. Apakah kau tau, kian lama keheningan diam-diam membunuhku. Benar adanya, tak ingin ku hanya diam atau mengalir tanpa suatu arah yang tak pasti, dengan waktu yang tak ku tau ujungnya. Ingat, aku dan mereka berada dalam ruang yang sama, ruang yang sesekali akan menghilangkanku ketika kau tak datang. Jangankan wujud kasat mata mu, ketika siluet mu merabaku langit serasa sejuk kupeluk. Terdengar suara yang tak ku tau asalnya mencuat di atas permukaa

Ketika Suatu Kesamaan 'Menggaet' Perbedaan

Gambar
Ada hitam , ada putih. Ketika jahat pergi, maka datanglah kebajikan. Begitu juga ketika dibalik kesamaan tentu terselip sebuah perbedaaan. Lihat pelangi. Memang, akhir-akhir ini kuakui tak pernah sedikitpun mengintip indahnya pelangi. Bukan karena ke 7  bidadari yang mungkin sedang malas mandi di sungai, tentu ada alasan non fiksi di balik tanya besar tentang 'si pelangi'. Namun, terkadang ada pasukan gombal menyeru, " Aku tak perlu melihat pelangi, karena aku mampu melihat pelangi setiap saat dan kapanpun di raut wajahmu."   Hhhssss, Kalau sekarang kita berimajinasi. Indah manakah, pelangi dengan 7 warna atau pelangi dengan 1 warna? Aku lebih memilih pelangi dengan 7 warna. Justru dengan adanya perbedaan itulah, pelangi menjadi panorama terindah ketika hujan melambaikan tangan untuk pergi. Berbeda dengan nasib pelangi 1 warna, rasanya hambar untuk lama-lama melihatnya. Lantas apakah yang membuat kata 'indah' keluar dari mulut k

Seperti Anak yang Meminta pada Ibunya

Gambar
Tangan mulusnya menarik-narik pakaian yang tergerai hingga tumit pada wanita dewasa itu. Dengan muka yang mengisyaratkan sesuatu yang diminta, wanita dewasa itu dipadangnya dalam-dalam. Tangannya bergerak menarik-narik lengan sang ibu. Tangan kiri gadis itu menunjuk sebuah etalase berisikan patung dengan gaun cantiknya. Senjata andalan pun tak terelakkan. Air mata terlihat di pelupuk gadis berambut pendek ini. Wajahnya benar-benar mengekspresikan dalamnya permintaan yang berada di pikirannya. Seakan keinginannya telah memonopoli seluruh jalan pikirnya. Tak ada yang bisa dihiraukan selain itu. "Akankah, permintaan dalam ini sama halnya dengan gadis kecil cengeng itu?" Pikirnya dalam benaknya. "Lagipula  permintaanku tidaklah gampang. Tak segampang meminta permennya manis atau cantiknya gaun di etalase." Tombol power pada remote ia tekan, suara 'flip' pun muncul dari speaker tv. Dua benda digenggam olehnya. Benda pertama, bentuknya begitu indah. S

Aku dan Mangrove, Sebuah Cinta Baru Terlahir

Gambar
Satu lagi. Aksi hijauku di tahun ini. Biologist In Action (BIA). Salah satu program kerja di UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang sedang aku geluti, UPI (Unit Penelitian Ilmiah). Sekitar 1 hari yg lalu acara kami ini terlaksana di Desa Motean Kampung Laut Cilacap, Jawa Tengah.  Akhirnya... :)  Tepatnya tanggal 03 Juni 2012. Kami berangkat dari Purwokerto sekitar jam 06.30 WIB menuju Cilacap. Dua jam perjalanan kami lewati sampai akhirnya kami menembus ombak Pantai Selatan Jawa selama 2 jam.  Amazing... Hhmm, sejenak mengingatkan Pengalaman seru di Karimunjawa. Bak penerima tamu kepresidenan. Jajaran mangrove menyabut kami pada setengah perjalanan menuju spot yang kami tuju. Yup , ini adalah pengalaman pertama aku melihat mangrove secara langsung.  Asli Jepretanku Ketika Perjalanan :) Berita-berita miring mengenai hutan mangrove sudah bukan barang baru bagi kita. Khususnya, hutan Mangrove di Kampung Laut Cilacap. Pohon-pohon Mangrove yang kini lihat ternyat

Cara Mengembalikan File di Memory Card Camera Digital

Gambar
Ketika sadar foto hasil jepretan kita  tiba-tiba menghilang. Langsung deh frustasi, drop, stres, resah, galau dan ekspresi-ekspresi lainnya.  Sudah totalitas dan maksimal mengabadikan obyek di camera digital, eh malah raib. Padahal saat itu juga kita memang benar-benar dan amat membutuhkan foto-foto itu. Ottoke  kalau orang Korea bilang... Mungkin disini saya akan sedikit berbagi informasi dan pengalaman. Awalnya waktu itu saya juga ditawari oleh seseorang untuk me recovery foto saya dengan biaya 100 ribu. Wooww angka yang cukup lumayan untuk kantong mahasiswa seperti saya, terlebih waktu itu akhir bulan. Mengenaskan sekali  Saya nggak berhenti disitu saja. Jelas saya nggak akan menggelontorkan duit saya untuk hal itu. Akhirnya jalan akhir yang saya tempuh adalah konsultasi dengan Mbah Google . Hahahaha Dan inilah jawabannya. Saya mendapatkan sebuah aplikasi yang bisa mengembalikan foto-foto saya dengan selamat. Yup, sebut saja card recovery  Download Disini Al

Mungkin Sebuah Balada

Gambar
Shira   : "Rasanya aku tak pantas buat kamu." Harry : "Aku benci dengan kata-kata itu. Rasanya aku seperti lakon dalam sebuah novel dan sinetron. Jangan ucapkan itu lagi." Lelaki berpakain batik itu berdiri dari duduknya. "Entah apa yang ada di pikiran kamu skg. Bisa-bisanya kamu ucapkan itu ke aku." Shira  : " Aku bukan primadona kampus. Bukan juga kembang desa dengan unsur kefeminiman. Aku bukanlah perempuan populer dengan keelokkan intelegensi. Dan aku bukanlah putri seorang konglomerat bermandikan kemewahan dan kegemerlapan. " Jarum jam memang tak berhenti di kedua jam tangan mereka. Tapi, mereka sejenak berhenti di sudut keheningan. Pikiran mereka saling berkecamuk.  Harry : "Kurasa kamu terpojok dengan segala gunjingan yang akan menimpa kita kelak. Kamu terlalu berpikiran jauh. Toh, pada dasarnya kitalah yang akan menjalani hubungan ini, bukan mereka. Anggaplah guncingan mereka adalah warna warni hubungan kita. Warna

My Action At Karimunjawa Paradise

Gambar
Cantiknya karang-karang laut Jadi inget petikan lirik sebuah lagu.. " Welcome to my paradise...." Yeahhh.. I'm at paradise. Exactly, Karimunjawa Island.. Huffhh, a long trip. Butuh 18 jam untuk menapaki ' Balinya Jawa Tengah'.  Begitulah aku menyebut Pulau Karimunjawa, hehe. Setelah melewati jalur darat yang cukup melelahkan dan terombang-ambing di lautan selama 6 jam, akhirnya tulisan 'Selama Datang di KarimunJawa'  ada di depan mata. Dan jepretttt... Aku abadikan moment ini. Cuaca cerah memang menyambut rombongan kami. Rasa penasaran akan keindahan surga dalam air rasanya semakin berkecamuk. Satu hal yang aku bangga setelah aku menginjakkan kaki di daratan. 'yeeaaayyy aku nggak mabuk lauttt' haha.  Meskipun, di awal perjalanan terkendala dengan kesalahan teknis. Tapi alhamdulillah. Semua terbayar lunas dengan melihat ciptaan Allah SWT yang begitu sempurna dan eksotis. Masha Allah This's it. Mendadak, menjadi perena

Free is Freedom

Gambar
HHHUUUUUUAAAAAAAAAAAAAAA................. Rasanya ingin sekali pergi ke padang rumput yang luas. Bertemankan permadani hijau dan beratapkan langit biru . Kan kuhempaskan raga ini dan menjadi bagian dari hamparan rumput hijau. Ingin kuteriak mengalahkan suara perkasa sang elang. Dan sedalam-dalamnya menghirup udara bebas. Bui. Aku masih terjebak olehmu. Terkekang oleh waktu yang semakin bergulir. Tirai-tirai besi ini menghalangi mataku menatap apa yang inginku lihat. Dada ini semakin berat bernafas. Sesak. Inginku..... Ahh aku tak tau harus berkata apa. Speechless maybe.  Tak pernah terbesit dalam pikirku menyalahkan organ tubuhku yang menjalankan tugasnya. Karena ini bukan salah mereka. Bukan juga salah para sipil bui. Sebab bui ku bukanlah bui-bui biasa. Bui ku tak kasat mata. Aku menjadi tawanan oleh diriku sendiri. Mungkin itu cukup menjelaskan bagaimana gambaran bui ku. Bingung. Bingung mengatakan apa yang kurasa. Mungkin, aku hanya ingin bebas. Bebas tanpa

Let's Celebrate Earth Day

Gambar
22 April 2012. Hari apakah itu?  Minggu. Hhmmm itu sih sudah pasti (fakta kalender tahun 2012).  Yang lebih spesifik, ada yang tau?? Hanya suara-suara sunyi yang menjawab. Yup, sebenarnya tanggal 22 April adalah hari bumi sedunia. Tak banyak khalayak insan yang tau akan hal ini. Terlebih dengan sejarah terlahirnya hari bumi sedunia. Mungkin hanya segelintir yang tau hal ini.  Sekilas tentang tanggal 22 April 2012. Kisah lahirnya hari bumi berawal dari empat puluh dua tahun yang lalu bertempat di Amerika Serikat. Dialah Gaylord Nelson, seorang senator Amerika Serikat dari Wisconsin yang juga seorang pengajar lingkungan hidup. Beliau menggagasi adanya peringatan hari bumi sejak satu tahun sebelumnya, tahun 1969. Menurut pandangannya, diperlukan adanya isu-isu lingkungan hidup untuk masuk dalam kurikulum resmi di perguruan tinggi, Gagasan ini mendapatkan respon yang cukup luas hingga meraih puncaknya pada 22 April 1970. Ketika itu sejarah mencatat bahwa kira-kira 20

The Little Things For The Big Things

Gambar
Awalnya aku berencana untuk 'hibernasi' dari segala bentuk kegiatan di luar kosan. Terlebih karena minggu depan jadwal UTS ku yang seperti judul sinetron, STRIPPING. Tapi apa daya, panggilan kampus pun berteriak. Yup , ada kuliah umum hari ini. Awalnya aku kurang bersemangat untuk itu. Karena masih banyak hal yang harus ku lakukan hari ini. Menjatuhkan pilihan untuk menempati salah satu kursi di ruangan kampus, ternyata bukan pilihan yang salah. Aku mendapatkan ilmu konservasi di sini. Lebih tepatnya konservasi burung. Seumur-umur baru kali ini aku menyelesaikan kuliah umum hingga babak terakhir. Sejak jam 9.00 pagi hingga 12.30 aku masih duduk manis di kursi pojok sebelah selatan. Dan inilah hasil jepretanku, di sela-sela kuliah umum itu berlangsung, tetep narsis. Hehehe Kudengarkan seksama tiap kata-kata yang keluar dari bibir pembicara itu. Kuperhatikan slide demi slide yang beliau tampilkan. Rasanya ingin sekali aku terjun dalam dunia konservasi. Seperti salah satu mina

Refleksi Seorang Perempuan, dan Aku Bangga Itu

Gambar
Sebuah cupilkan film: "Cewek itu seperti kapas, sekalinya kena noda. Yaa bakalan keliatan. Dan susah untuk dihilangkan. Pasti tetap ada bekasnya." Miris banget aku ngeliat film itu di tahun 2011. Rasanya perempuan itu begitu rapuh tak berdaya. Kesan ini mungkin sudah melekat lama bagi kaum hawa hingga sekarang. Meskipun seperti itu, kita sebagai perempuan nggak bisa duduk menyendiri merenungi menjadi makhluk lemah. Meskipun kita hadir nomor dua setelah kaum Adam. Ini bukan alasan untuk menjadi yang termarginalkan. Kata "Emansipasi Perempuan" memang sudah tak asing lagi di telinga kita. Dan itulah jawabannya. Kita masih bisa bergerak. Kami bisa maju. Meskipun ada sebuah ungkapan yang mengatakan seperti ini: "Kamu itu perempuan, sekolah tinggi-tinggi tuh percuma. Ujung-ujungnya pasti dapur. Ngurusin rumah, anak dan suami." Orang tuaku sih nggak pernah ngomong seperti itu. Tapi berbeda dengan kebanyakan daerah  yang masih sedikit terjamahi moderen