Pernah...
Merajut benang bersama demi seutas tali impian.
Yang
asing belum tentu tak searah memang.
Nyatanya mimpi kita merujuk pada satu muara.
Aku bisa apa.
Aku bisa apa.
Ketika langit pagi beranjak di ujung timur.
Dan
senja mengumpat di balik awan.
Ada alasan dibalik simpul-simpul senyuman.
Ada alasan langit tak mau bermuram durja.
Kamu.
Ada alasan dibalik simpul-simpul senyuman.
Ada alasan langit tak mau bermuram durja.
Kamu.
Tegur
sapa tak lagi canggung.
Canda
tawa rutin mengisi agenda harian.
Gemericik khawatir tumbuh di balik rasa diam.
Gemericik khawatir tumbuh di balik rasa diam.
Menimbulkan rasa paham tanpa perlu diawali.
Titik-titik inisiatif tumbuh terkendali.
Memacu pergerakan lebih cepat dari intuisi.
Titik-titik inisiatif tumbuh terkendali.
Memacu pergerakan lebih cepat dari intuisi.
Menandakan eksistensi yang ingin diakui.
Respon positif pun datang sesuai harapan.
Bukan
harapan semu yang menepuk angin.
Letupan rasa kian gemar bersemi .
Lalui waktu tanpa ingin menutup percakapan hari ini.
Ingin selalu ada kata penghubung
Kala bibir tiba-tiba membisu.
Oh... mungkin tanda koma boleh hadir.
Sedikit memberi jeda.
Bahwa duniamu begitu luas diluar sana.
Menerjemahkan untuk saling paham.
Menguatkan ruang rindu yang sengaja diciptakan.
Untuk sebuah misi perdamaian hati.
Namun,
Jeda itu terlalu lama.
Mengapa tak jua kau mengetuk kesunyian?
Mungkinkah semua ini sudah memudar?
Ada saatnya...
Sampan ini tak mengantarkan pada ujung muara.
Memutuskan singgah di sebuah percabangan.
Menyajikan pilihan yang tak terbantahkan.
Keputusan sudah bulat.
Buih-buih cerita pun terlanjur tersapu ombak.
Perlu tenaga untuk mempersiapkan.
Ya siap terbiasa...
Terbiasa sebelum pernah mengenal.
Sebelum pernah berada dalam 1 frekuensi.
Sebelum pernah terikat dalam sebuah komitmen.
Lalui waktu tanpa ingin menutup percakapan hari ini.
Ingin selalu ada kata penghubung
Kala bibir tiba-tiba membisu.
Oh... mungkin tanda koma boleh hadir.
Sedikit memberi jeda.
Bahwa duniamu begitu luas diluar sana.
Menerjemahkan untuk saling paham.
Menguatkan ruang rindu yang sengaja diciptakan.
Untuk sebuah misi perdamaian hati.
Namun,
Jeda itu terlalu lama.
Mengapa tak jua kau mengetuk kesunyian?
Mungkinkah semua ini sudah memudar?
Ada saatnya...
Sampan ini tak mengantarkan pada ujung muara.
Memutuskan singgah di sebuah percabangan.
Menyajikan pilihan yang tak terbantahkan.
Keputusan sudah bulat.
Buih-buih cerita pun terlanjur tersapu ombak.
Perlu tenaga untuk mempersiapkan.
Ya siap terbiasa...
Terbiasa sebelum pernah mengenal.
Sebelum pernah berada dalam 1 frekuensi.
Sebelum pernah terikat dalam sebuah komitmen.
hai hai ran.. keep on writing yaa
BalasHapushaiiii citraaa.. wah makasih yah jauh2 dari makassar udah mw mampir di blog aku hahahaha..
Hapuskeep on writing jg yak.. :)